JAKARTA (beritatrans.com) – Ada kejadian tak terduga di lingkungan kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu pagi (26/3/2016). Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt. Sahattua P Simatupang, MM, MH., secara spontan mengajak para pegawainya mengecat area larangan parkir.
Bahkan dia tidak segan-segan memberi contoh kepada mereka bagaimana mengecat yang baik dan benar.
Capt. Sahattua langsung berinisiatif mengukur area yang akan dicat dengan menggunakan dua bilah kaso yang terbuat dari baja ringan dan langsung mengecatnya.
“Ini ‘olahraga’ khusus di hari libur. Sambil menjaga keselamatan pelayaran, bikin cantik dan indah halaman kantor,” kata Capt. Sahattua.
Menurutnya, dengan mengecat selain lebih indah halaman kantor, juga memberi tanda larangan parkir, setiap pengunjung yang membawa sepeda motor akan tahu bahwa mereka dilarang memarkirkan sepeda motornya di area tersebut. Sehingga tidak mengganggu jalan masuk kendaraan-kendaraan yang hendak masuk menuju depan lobby kantor Syahbandar.
“Kita tidak bisa menyalahkan tamu yang datang dan parkir di tempat itu. Tapi kalau ada tanda larangan parkir, saya yakin mereka akan mematuhi aturan itu,” katanya.
Capt. Sahattua mengaku tidak masalah jika dirinya harus melakukan pekerjaan mengecat seperti itu. Pekerjaan itu menurutnya pernah ia lakukan ketika menjadi Taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Selain itu, lanjut Capt. Sahattua, dengan dia melakukan langsung pekerjaan mengecat, dia secara tidak langsung ingin menumbuhkan kesadaran kepada seluruh pegawainya bahwa menjaga lingkungan kantor yang bersih, aman, dan nyaman adalah tanggung jawab semua.
Ia mengaku salah satu kelemahan Indonesia adalah di bidang SDM yang kurang memiliki kepedulian terhadap pekerjaan dan tempat mereka bekerja. SDM di Indonesia, termasuk di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Riok cenderung hanya berpikir bagaimana mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
“Makanya, selama bertugas di Kantor Syahbandar Tanjung Priok, saya terus berupaya mengubah mental dan pola pikir seluruh pegawai bahwa apa pun pangkat dan pekerjaannya adalah penting. Pangkat dan pekerjaan mereka merupakan bagian tak terpisahkan dari performansi Kantor Kesyahbandara Utama Pelabuhan Tanjung Priok secara keseluruhan,” tuturnya.
Ia menegaskan, jabatan dan pekerjaan sebagai tukang cat jangan dianggap remeh. “Buktinya, meskipun sudah saya beri contoh, ternyata tidak semua bisa menecat dengan baik dan benar. Masih ada yang belepotan,” katanya.
Capt. Sahattua berharap, contoh-contoh cara bekerja yang baik dan benar yang ia tunjukkan selama ini dapat diserap dan dipraktikan oleh seluruh pegawainya. Sehingga Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok memiliki standar kerja dan pelayanan kepada masyarakat yang semakin baik.
“Ini (mengecat) terlihat sepele, tidak penting. Tapi saya minta kepada semua petugas harus bisa menghargai pekerjaan itu. Termasuk pekerjaan-pekerjaan lain, sekecil apapun perannya, tetap harus dihargai,” tuturnya. (aliy)
The post Sabtu Pagi, Ada ‘Olahraga’ Mengecat Halaman Kantor Syahbandar Tanjung Priok appeared first on Berita Trans.