CIREBON (BeritaTrans.com) – Nakhoda kapal MT Bizen Maru, Iswan, dinyatakan sebagai buronan. Pihak kepolisian dan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) memasukkan pria itu dalam daftar pencarian orang (DPO).
Nakhoda tersebut, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon Rivolindo mengemukakan kabur dari kapal, yang ditahan di Pelabuhan Cirebon.
“Karena Ditpolair Polda Jawa Barat dan Ditjen Hubla memasukkan nakhoda MT Bizen Maru dalam daftar DPO,” jelasnya kepada BeritaTrans.com dan aksi.id, Senin (18/9/2017).
Rivolindo menuturkan pihak Ditpolair dan Ditjen Hubla pernah mencari Iswan ke tempat tinggalnya di Palopo, Sulawesi Selatan.
Dia menuturkan nakhoda wajib mempertangungjawabkan karena membawa kapal tanker berisi minyak konsentrat tanpa dokumen dan Surat Izin Berlayar (SIB), terancam hukuman minimal lima tahun penjara.
“Kapal tersebut juga tidak terdaftar di Indonesia. Tidak diketahui pemiliknya. Juga ABK tidak dilengkapi dengan dokumen sijil.
“Kami telah ajukan berkas-berkasnya ke Pengadilan Negeri Cirebon untuk diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Hasil penyelidikan sementara, seorang nakhoda dikenakan pasal berlapis, karena melanggar Undang-Undang nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,” ungkapnya.
Mengenai ABK, dia mengutarakan sudah dilepas untuk kembali ke rumah masing-masing. “Karena memang yang bertanggung jawab dalam kasus ini, sesuai Undang-Undang Pelayaran, adalah nakhoda,” tegasnya.
HANYA BERBEKAL HP & RADIO
Rivolindo menjelaskan awak kapal tanker Bizen Maru yang diduga melakukan penadahan minyak mentah dari kilang minyak di Balongan Indramayu hanya dibekali handphone dan radio panggil.
Dugaan tersebut berdasarkan pengakuan nakhoda. Bersama delapan anak buahnya, warga Sulawesi tersebut mengantongi ijasah ANT V (Ahli Nautika Tingkat Lima).
Mereka mengaku menjalankan tanker hanya atas perintah yang dikeluarkan melalui HP.
Iswan dan delapan anak buahnya, melakukan seluruh kegiatan operasional tanker yang berlabuh dari Pelabuhan Merak, Banten ke Balongan, atas perintah seseorang yang mengendalikan lewat HP. Iswan mengaku hanya menjalankan perintah lewat HP tersebut dan tidak tahu-menahu soal dari mana BBM itu.
“Pengakuannya, dia hanya menerima perintah suruh ke Balongan membawa minyak. Saat dia tanya ke seseorang itu, ditegur. Karena itu, saat diperiksa Iswan mengaku hanya menjalankan perintah dari owner tanker itu tanpa bertanya lebih jauh,” tuturnya.
Kapal Bizen Maru yang berbendera negara Mongolia, diamankan petugas KSOP Cirebon di Pelabuhan Muara Jati, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat, 8 April 2016. (awe).
The post Nakhoda Kapal Tanker MT Bizen Maru Jadi Buronan appeared first on Berita Trans.