TANGERANG (BeritaTrans.com) – Taruna pelaut Balai Pendidikan dan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang bukan hanya belajar menjadi pelaut muda yang andal. Mereka ternyata juga piawai bermian seni dan music serta Barongsai sekaligus memiliki ketrampilan teknik sebagai pelaut saat berlayar nanti.
Wisdua Perwira Pelayaran Niaga Diklat Pelaut (DP) III dan IV, Jumat (3/6/2016) menjadi ajang pembuktian diri, bahwa mereka adalah calon-calon perwira pelaut plus. Ketrampilan teknis pelaut oke dan bermain seni bahkan mereka mampu mengobalorasikan seni Barongsai dengan Marching Bandn Gita Swara Bahari serta Senam Dayung.
Termasuk tari massal Gemu Famire yang dimainkan seluruh taruna dan wisudawan termasuk Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si, Kapusbang SDM Perhubungan Laut Capt. Arifin Soenardjo, Kepala BP2IP Tangerang Capt. Hyronimus A.Taneh dan seluruh tamu undangan VIP.
Dihadapan Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si dan Kepala Pusbang SDM Perhubungan Laut Capt. Arifin Soenardjo, pelaut muda anak binaan Capt. Hyronimus A.Taneh, M.M.Tr, M.Mar dan para Kepala UPT serta ramu undangan mereka menampilkan beraragam ketrampilan berolah seni dan budaya.
Lebih dari 30-45 menit, ribuan pasang mata terutama para perwira wisudawan dan keluarganya tak bergeming menyaksikan kepiawaian taruna pelaut di daerah Mauk, Tangerang tersebut.
Marching Band Gita Swara Bahari BP2IP Tangerang langsung tampil menggebrak pada giliran pertama. Beberapa lagu favorit seperti Bangun Pemuda-Pemudi, Maju Tak Gentar sampai Congratulation mereka mainkan dengan berkolaborasi dengan atraksi taruna-taruna muda BP2IP Tangerang itu.
Kolene senjata baik senapan atau pedang pora dengan beragam gerakan bahkan tanpa aba-aba dimainkan didepan ratusan hadirin di lapangan upacara Kampus BP2IP Tangerang itu.
Kolone senjata itu sekaligus dikolaborasikan dengan musik dan irama marching band Gita Swara Bahari dengan irama keras nan dinamis oleh ratusan taruna di belakanganya, termasuk para Gita Pati yang cantik dan menawan itu.
Saat grup marching band masih unjuk kemampuan, puluhan taruna memperagakan kemampuannya dan ketrampilan tali temali dengan mata tertutup. Beragam jenis tali temali –yang merupakan kemampuan dasar anak bauh kapal (ABK)– diperagakan dengan mata tertutup kain hitam. Hanya dalam hitungan detik, mereka bisa mengikat dengan kuat dan langsung melepaskan dengan baik.
Giliran berikutnya, Senam Dayung. Senam ini diperagakan puluhan taruna dengan tiga kapal sampan serta dayung. Senam Dayung ini memperagakan kemampuan dan ketrampilan para taruna menghadapi pelayaran di laut luas dengan ombak ganas. Tentunya dengan kemampuan fisik dan psikhis yang memadahi.
Melalui Senam Dayung ini mereka menunjukkan bahwa taruna pelaut BP2IP Tangerang siap mengarungi lautan ganas demi mencapai cita dan cita serta masa depan yang cerah. Mereka bukan hanya menguasai kemampuan teknis sebagai pelaut, tapi juga fisik dan mental yang kuat. Jika sewaktu-waktu harus berhadapan dengan penjahat atau perompak di luat mereka siap mengatasinya.
Terakhir adalah penampilan Grup Barongsai yang dikolaborasikan dengan Senam Dayung. Ada permainan Barong atau Singa dari Selatan dan Singa Utara serta Liong atau Naga hijau yang menari-nari dengan iringan music yang dinamis.
Seperti diketahui, Kampus BP2IP Tangerang berdekatan dengan Komunitas Etnis Keturunan Tionghoa, yaitu China Benteng. Tak berlebihan jika taruna BP2IP Tangerang pun sangat piawai bermain Barongsai. Dua barongsai yaitu warna hitam dan warna merah berhasil melewati halang rintang dengan tarian khas Tionghoa itu.
Kabag TU BP2IP Tangerang yang juga Ketua Panitia Wisuda Perwira Pelayaran Niaga 2016 Capt. Budi Mantoro, M.Si. M.Mar menyatakan, seluruh atraksi dan penampilan pada acara wisuda ini dimainkan taruna-taruni BP2IP Tangerang.
“Mereka berlatih keras selama sebulan terakhir, terutama untuk mengolaborasikan beragam seni baik Marching Band Gita Swara Bahari, tali temali, Senam Dayung sampai Barongsai,” katanya menjawab BeritaTrans.com.
Dengan mengoptimalkan para taruna pada wisuda ini, menurut Budi Mantoro, diharapkan bisa menjadi pembelajar dan latihan bagi mereka. “Mereka harus bisa tampil prima dengan persiapan maksimal disela-sela kegiatan rutin belajar mengajar di kampus sebagai taruna pelaut,” tandas dia.
Menurut pelaut Alumni PIP Semarang itu, kini saatnya taruna BP2IP Tangerang mengembangkan potensi dan kemampuan dirinya secara maksimal. Semuanya ditampilkan pada acara ;puncak wisuda perwira BP2IP Tangerang ini.
“Bukan hanya kemampuan teknis sebagai pelaut yag diajarkan di kampus ini. Kampus BP2IP Tangerang juga ikut mengembangkan kemampuan non teknis sekaligus ikut melestarikan seni budaya lokal tempat kampusnya berada,” tegas Budi Mantoro.(helmi)
The post Taruna BP2IP Tangerang Kolaborasikan Marching Band, Senam Dayung dan Barongsai appeared first on Berita Trans.