JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (Pusbang SDM Perhubungan Udara), Badan Pengembangan SDM Perhubungan sudah mendidik lebih dari 630 pemuda-pemudi dari 10 daerah tertinggal di Tanah Air menjadi personel penerbangan. Diklat mereka dibiayai dengan dana APBN yang dilakukan dalam dua gelombang.
“Mereka dididik di beberapa Kampus BPSDM Perhubungan terdekat, seperti BPPP Jayapura, ATKP Makassar, ATKP Surabaya, STPI Curug, BPPP Curug, BPPP Palembang dan ATKP Medan,” kata Kapusbang SDM Perhubungan Udara Yuli Sudoso Hastono,SE,S.SiT saat dihubungi BeritaTrans.com di Jakarta, Senin (4/4/2016) petang.
“Program diklat putra daerah yang mengalami kesenjangan itu dilakukan secara bertahap dari tahun 2015 sampai sekarang. Para peserta direkrut dari daerah dan yang memenuhi syarat masuk diklat sesuai jadwal yang telah ditentukan,” jelas Yuli.
Seperti diketahui, Pemerintahan Jokowi-JK telah memprioritaskan pendidikan putra-putri 10 daerah tertinggal atau mengalami kesenjangan, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timiur (NTT), Nusa Tenggara Barat, sampai Aceh dan Nias.
“Mereka mendapatkan alokasi dana untuk penguatan dan pemberdayaan SDM untuk dididik menjadi tenaga terampil di sektor penerbangan. Jenis ketrampilan tersebut antara lain, Aviation Security, Pemadam Kebakaran, Tenaga Pemasaran dan lainnya,” jelas Yuli lagi.
Kepada para peserta diklat personel penerbangan ini, menurut Yuli, jika berasal dari tenaga honorer, maka akan ditempatkan di beberapa bandara tempatnya mengabdi. “Sementara, bagi mereka yang lulusan SMA/SMK akan diprioritaskan untuk dapat bekerja di bandara terdekat guna melayani masyarakat dengan lebih baik, aman dan selamat,” tukas Yuli lagi.
Rekrut Putra Daerah
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo,SH, M.Si mengatakan, program Kementerian Perhubungan dibawah Menhub Ignasius Jonan menargetkan, seluruh bandara di Tanah Air termasuk di daerah pelosok dioperasikan dan ditangani oleh SDM profesional dan mempunyai sertifikat yang jelas.
“Oleh karena karenya, kita akan merekrut putra-putri daerah terutama di sekitar bandara untuk dididik dan dilatih menjadi tenaga profesional bidang penerbangan. Selanjutnya mereka dikembalikan ke daerah untuk membantu mengoperasikan bandara-bandara di daerah terutama 10 daerah yang mengalami kesenjangan tersebut,” jelas Tommy, sapaan akrab dia.
Dia menambahkan, dengan merekrut putra daerah menjadi tenaga profesional dan dipekerjakan di daerah asalnya, diyakini akan membantu pengelolaan bandara dengan lebih baik. “Mereka tak lagi disibukkan urusan pulang kampung, seperti jika harus merekrut tenaga dari Jawa atau daerah lain di Indonesia,” kilah Tommy.
Sebagai contoh, tambah Tommy, di Papua dan Papua Barat saat ini ada 54 bandara yang dioperasikan untuk masyarakat umum. Tapi, bandara tersebut belum dikelola secara baik dan benar bahkan ada bandara yang tidak ada karawannya. “Kasus seperti itu, diharapkan tidak terjadi lagi. Seluruh bandara di daerah sampai 2019 nanti harus sudah ada yang mengelola dengan baik dan profesional. Tugas kita adalah mendidik dan menyiapkan mereka itu,” tegas Tommy.(helmi)
The post BPSDM Perhubungan Didik 630 Putra Daerah Menjadi Personel Penerbangan appeared first on Berita Trans.