SABANG (BeritaTrans.com) – Satu – satunya transportasi publik, yang menghubungkan Banda Aceh dengan Sabang, adalah kapal cepat.
BeritaTrans.com dan tabloid mingguan BeritaTrans berkesempatan bolak – balik menikmati layaan kapal cepat tersebut yakni Selasa dan Rabu (15-16/3/2016).
Kapal dua level dek ini melayani pelayaran di rute Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, – Pelabuhan Balohan, Sabang. Dengan waktu tempuh sekitar 45 menit, operator kapal membadrol tiket Rp100.000 per penumpang.
Harga yang dipatok tersebut relatif murah. Karena kapal cepat yang dioperasikan satu – satunya operator di lintasan tersebut, PT Pelayaran Sakti Inti Makmur, dilengkapi fasilitas pendingan udara dan televisi layar lebar di kabin.
Kursinya juga lebih empuk dan lebar ketimbang pesawat terbang. Dengan formasi empat – empat, kursi dibalut kulit. Kenyamanan menikmati fasilitas di dalam kapal agak terganggu dengan masuknya sejumlah pedagang asongan saat kapal masih sandar di dermaga Ulee Lheue.
Pedagang menawarkan mie goreng seharga Rp6.000 per bungkus dan air mineral Rp5.000. Situasi ini mengingatkan dengan suasana saat naik bus di Terminal Pulogadung.
Kapal perlahan meninggalkan dermaga. Pramugati kapal bersegera memberikan kotak berisi snack dan segelas air mineral. Ada biskuit dan dua permen.
Udara cerah. Laut tanpa ombak besar. Perjalanan pun terasa nyaman walau kapal melintasi perairan pertemuan Selat Malaka, Selat Benggala dan Samudra Hindia.
Pertemuan tersebut yang menyebabkan ombak menjadi ganas, terutama di saat musim penghujan. Ombak besar itu yang sering kali menghentkan operasional kapal cepat, sehingga membekukan mobilitas penduduk di rute pelayaran Banda Aceh – Sabang, yang terkenal dengan sebutan Kawasan Kilometer 0 Indonesia.
Namun dua kali menikmati pelayaran kapal cepat, ombak begitu bersahabat. Hanya dalam tempo 40 menit, pelayaran dapat diselesaikan hingga dermaga tujuan. (agus w).
The post Naik Kapal Cepat Ke Kilometer 0 Indonesia appeared first on Berita Trans.