JAKARTA (BeritaTrans.com) – Petugas Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok menemukan genangan minyak di perairan dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT). Nakhoda dua kapal kontainer diperingatkan karena tidak segera melaporkan pencemaran perairan tersebut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Tanjung Priok, Capt. Sahattua P Simatupang, mengemukakan genangan minyak itu diketahui oetugas syahbandar saat patroli rutin dan mengecek fisik kapal.
“Saat patroli dan pengecekan itu, kami melihat ada genangan minyak,” ungkap Sahattia kepada BeritaTrans.com dan tabloid mingguan BeritaTrans, Selasa (15/3/2016).
Adanya polusi terhadap perairan itu, dia mengemukakan mendorong syahbandar untuk menginvestigasi dan menyelidiki. Langkah awal yang dilakukan adalah memberikan peringatan kepada nakhoda kapal MV NYK Fushimi, Capt. Saxena, dan nakhoda MV Hanjin Indonesia, Capt. Li Zhiyong.
Mangan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut itu mengingatkan kedua nakhoda untuk wajib berperan dalam pencegahan pencemaran dengan memberikan notifikasi kepada syahbandar.
Kewajiban melaporkan pencemaran lingkungan maritim itu tertuang dalam Undang – Undang Pelayaran dan Konvensi IMO Marpol 73/78. “Dalam prosedur pelaksanaannya di kapal dikenal dengan oil spill contingency plan,” ujar mantan Atase Perhubungan RI di London tersebut.
DARI SUMBER LAIN
Hasil investigasi di lapangan, dia mengemukakan pencemaran tersebut bukan berasal dari kedua kapal tersebut. “Kami mendapat kesimpulan awal pencemaran berupa genangan minyak itu dari sumber lain,” tuturnya.
Paralel dengan langkah investigasi, dia mengemukakakn Kantor Kesyahbandaran Tanjung Priok menyiapkan oil bom untuk merelokasi genangan minyak. “Kami meminta tanggung jawab JICT selaku pengelola terminal dalam kasus pencemaran ini,” tuturnya. (awe).
The post Tak Lapor Soal Genangan Minyak, Nakhoda 2 Kapal Kontainer Singapura Diperingatkan Syahbandar Tanjung Priok appeared first on Berita Trans.