JAKARTA (Beritatrans.com) – Angkutan umum online seperti Uber Car, Grab Car, Taksi Online dan sejenisnya bukan solusi untuk urban transport. Pemerintah dan Pemda harus bijak dan bisa mencari solusi yang baik untuk mengatasi kamcetan serta kebutuhan masyarakat.
“Tirulah langkah Pemprov Jateng yang berani memberi subsidi operasiona bus raput transit (BRT) Trans Jateng sepanjang 36,5 km Koridor Bawen (Kab. Semarang) – Stasiun Tawang (Kota Semarang). Nilai nominal subsidi sebesar Rp5,4 miliar mulai Juli-Desember 2017,” kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno, ST, MT kepada Beritatrans.com di Jakarta, R
Kamis (20/7/2017).
Menurutnya tidak perlu pengadaan armada, operator yang mengadakan sebanyak 18 bus dari kebutuhan 25 bus. Menggunakan bus berkapasitas 42 penumpang.
Sejauh ini respon masyarakat cukup bagus dan bisa menekan penggunaan kendaraan pribadi, yang nota bene menyumbang kemacetan yang makin tinggi.
“Tingkat isian 83% (sehari sudah 3.800 penumpang), waktu tempuh 90 menit. Setiap hari, bus beroperasi mulai operasi jam 05.00 WIB hingga 21.00 WIB. Tiap armada akan beroperasi 6 rit per hari . Jarak antar bus atau headway 15-20 menit.
Operator adalah pengusaha angkutan umum di jalur yang sama. Berbadan hukum koperasi, yakni “Koperasi Mulia Orda Serasi.”
Dengan begitu tidak ada gejolak atau demo dari pengusaha angkutan umum yang ada. Karena sebagian dari mereka sudah menjadi anggota koperasi yang menaunginya.
Pengemudi mendapat gaji tetap bulanan dan berkerja dengan sistem 2 hari bekerja 1 hari libur. Program ini dapat menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 150 orang.(helmi)
The post Tiru Pemprov Jateng Bangun BRT Dengan Subsidi APBD appeared first on Berita Trans.