JAKARTA (BeritaTrans.com) – Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok kembali bersikap tegas. Kapal CTP Bravo, yang sudah letgo jangkar berbulan – bulan di area perairan pelabuhan, dipindah paksa.
“Kami sudah beberapa kali memanggil pemilik kapal. Begitu juga kami sudah memfasilitasi pertemuan pemilik kapal dengan pemberi kredit yakni PT PANN, namun kapal tak juga dipindah. Setelah batas waktu lewat maka kami harus bertindak tegas,” ujar Capt. Sahattua P Simatupang, Syahbandar Utama Tanjung Priok, Sabtu (12/3/2016).
Dia mengemukakan empat kapal milik CTP sudah berbulan-bulan berada di area working anchorage di buoy barat. Kapal dibiarkan tak berawak dan hanya dijaga seorang satpam. Bila rantai dan jangkar dicuri, maka kapal dipastikan terombang – ambing dan dapat menubruk kapal lain. Kapal yang ditubruk berpotensi besar tenggelam.
Kantor Kesyahbandaran Tanjung Priok, Sahattua mengemukakan sebelumnya sudah mencabut sertifikat empat kapal itu. “Dua bulan lalu sudah kami cabut sertifikat empat kapal itu,” jelas mantan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut tersebut.
Karenanya, mantan Atase Perhubungan RI di London tersebut mengungkapkan mulai dua hari lalu Kantor Kesyahbandaran Tanjung Priok mempersiapkan penarikan kapal ke lokasi lain yang tidak membahayakan keselamatan pelayaran.
Pemilik kapal sempat meminta syahbandar untuk tidak terlalu jauh memindahkan kapal. Alasannya, kapal sedang proses lelang. Bila terlalu jauh maka akan menyulitkan calon pembeli melihat langsung kapal. Permintaan itu dipenuhi.
Sabtu (12/3/2016), pukul 11.15, tim syahbandar menggunakan kapal patroli 356 dinakhodai Capt. Rusnan ke lokasi KM CTP Bravo. Tim dipimpin Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Piok, Capt Zefli Agustian.
Tiba di lokasi KM CTP Bravo letgo jangkar, tim berkoordinasi dengan kru KM CTP Bravo dan menunggu TB Batavia IV dari kepanduan. Jam 14.25 TB Batavia IV tiba di posisi.
“Ternyata BBM di dalam kapal CTP Bravo tak cukup untuk menghidupkan mesin, yang berfungsi juga untuk menarik jangkar. Kami memberi BBM. Setelah jangkar dapat diangkat, jam 14.45 kapal ditarik menuju lokasi letgo jangkar di area laid up di timur buoy timur,” ungkap Sahattua.
Posisi letgo jangkar di koordinat 06°00’652″ S/106°55’540″ E, kedalaman 18 meter, rantai jangkar 4 segel, jarak baringan dari pintu break water 5 NM, baringan 030°.
3 KAPAL LAIN
Mengenai tiga kapal lain CTP yang masih di working anchorage di buoy barat, Sahattua menegaskan segera juga dipindah ke buoy timur.
Kapal tersebut disita oleh pemberi kredit karena gagal membayar kredit seperti yang sudah disepakati. Akibatnya, kapal dibiarkan begitu saja di area working anchorage di buoy barat. (awe).
The post Bahayakan Pelayaran, Kapal CTP Bravo Dipindah Paksa Syahbandar Tanjung Priok appeared first on Berita Trans.