LEMBAR (beritatrans.com) – Dua kapal penyeberangan yang melayani rute Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Padangbai, Bali dinyatakan masih laik laut karena dianggap memenuhi aspek keselematan sesuai yang dipersyaratan.
Demikian hasil ramp check atau uji petik yang dilakukan oleh tim dari Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) dalam rangka Kesiapan Angkutan Laut Lebaran 2017/1438 H di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, Rabu (14/6/2017).
Tim Uji Petik kapal ini dipimpin langsung oleh Kepala BTKP Roy Joeniarso dan didampingi oleh Thomas Oktavianus Sipahelut sebagai Tim Pengendali Teknis dan Djoko Sutejo sebagai Ketua Tim Uji Petik.
Adapun kapal penyeberangan yang diperiksa adalah KMP Portlink VII yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan KMP Citra Nusantara yang dioperasikan oleh PT Jembatan Nusantara.
“Setelah kami periksa seluruh alat-alat keselamatan di dua kapal tersebut telah memenuhi standar keselamatan pelayaran sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Roy.
Dengan telah memenuhi standar keselamatan pelayaran, BTKP menyatakam bahwa KMP Portlink VII dan KMP Citra Nusantara laik laut untuk Angkutan Laut Lebaran 2017/1438 H.
Menurut Roy, alat-alat keselamatan yang diperiksa oleh Tim BTKP diantaranya adalah alat-alat komunikasi pelayaran seperti Emergency Positioning Indicating Radio Beacon (EPIRB) yaitu alat yang dapat memancarkan sinyal lokasi kapal bila terjadi kecelakaan. Selain itu diperiksa juga alat penyelamat penumpang seperti Inflatable Life Raft (ILR), Life Buoy, Life Jacket, Life Boat, Pompa Kebakaran, Sprinkle, mesin, dan lain-lain.
Alat-alat keselamatan tersebut diperiksa satu-satu dengan teliti. Misalnya ILR, Tim BTKP memeriksa masa kadaluwarsa berbagai isi ILR seperti Makanan (Food Ration); Minuman kemasan (Drinking Water); Pelontar Sinyal Merah (Red handflare); Sinyal Asap (Smoke Signal); Obat anti mabuk laut (Anti-Seasickness Tablet); dan Parasut Sinyal (Parachute Signal).
“Semuanya kami periksa debgan teliti. Sebab sesuai perintah Menteri Perhubungan dan instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut bahwa keselamatan pelayaran tidak bisa ditawar-tawar. Jadi jangan sekadar memeriksa kuantitas alat keselamatan pelayaran, tetapi juga kualitasnya masih sesuai standar atau tidak,” ujar Roy.
Roy menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan merekomendasikan bahwa kapal tidak laik laut bila ditemukan ada alat-alat keselamatannya yang kadaluwarsa atau rusak.
“Bila kedapatan, kami akan rekomendasikan kapal tersebut tidak laik laut dan harua segera diperbaiki di service station,” kata Roy. (aliy)
The post Hasil Ramp Check BTKP di Lembar, Dua Kapal Penyeberangan Dinyatakan Laik Laut appeared first on Berita Trans.