JAKARTA (Beritatrans.com) Program BUMN Hadir Untuk Negeri khususnya di wilayah Papua dan Papua Barat membuktikan negara hadir di masyarakat khususnya Papua dan Papua Barat. Selain itu program ini juga mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan masyarakat Papua dan daerah lain di Tanah Air.
Daerah-daerah yang kuning (belum sepenuhnya terurus oleh Pemerintah) melalui kerjasama Pertamina – Pemprov Papua & Papua Barat serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pelan tapi pasti mampu mengangkat harkat masyarakat di ujung timur Indonesia itu.
“Kerja sama itu dengan mudah menjadikan satu harga BBM berasal dari APMS yang ada di dekatnya dan langsung dinikmati masyarakat Papua dan Papua Barat,” kata pengamat migas dan Direktur Puskepi Sofyan Zakaria menjawab Beritatrans.com di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Cita-cita untuk menciptakan satu harga BBM (Premium, Solar dan Minyak Tanah) di Tanah Papua (Prov Papua & Prov Papua Barat) akan bisa dengan mudah diwujudkan.
Data yang dihimpun pers menyebutkan, saat ini jumlah SPBU di Papua dan Papua Barat ada 36 unit, jumlah APMS tercatat ada 115 unit, SPBN sebanyak 4 unit, SPDN sebanyak 16 unit dan AMT sebanyak 51 unit.
“Mereka itu siap menjadi kaki tangan Pemerintah dan Pertamina untuk melayani masyarakat Papua dan Papua Barat. Disparistas harga BBM pun kini sudah bisa diatasi oleh Pertamina,” tegas Sofyano.
Dikatakann, biaya untuk menyuplai BBM ke seluruh wilayah tersebut baik dengan pesawat umum maupun khusus, melalui sungai dan darat, menjadi tanggung jawab (subsidi dari) Pertamina.
“Program ini merupakan bagian program pemasaran rahmatan lil ‘alamiin PT Pertamina. Pertamina sebagai BUMN migas, selain harus untung tetap harus menjadi agen pembangunan,” papar Sofyano.
Pertamina Subsidi Silang
Tidak boleh semua daerah Pertamina harus untung, karena harus membangun. Sebaliknya, BUMN itu bisa memberikan subsidi silang dari keuntungan daerah lainnya. “Kita satu Indonesia, seharusnya harga sama,” sebut Sofyano lagi.
Menurutnya, tidak masuk akal jika masyarakat yang kurang mampu harus menanggung harga yang lebih mahal. Sebaliknya, mereka haris dibantu untuk meringankan beban dan tanggung jawab mereka.
“Dengan harga BBM yang turun jauh dan sama secara nasional, maka biaya-biaya logistik jadi lebih murah. Harga barang terutama bahan kebutuhan pokok ikut turun dan mudah diperoleh masyarakat,” terang Puskepi.
Implikasinya, menurut Sofyano, masyarakat di Indonesia termasuk di Papua dan Papua Barat makin maju dan lebih cepat mengejar ketertinggalannya. (helmi)
The post Satu Harga BBM Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Papua appeared first on Berita Trans.