RIAU (BeritaTrans.com) – Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau berhasil membebaskan tujuh orang staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang disandera oleh sejumlah warga di Riau.
“Tujuh orang staf KLHK berhasil dibebaskan,” kata Dansatgas Karhutla Riau Brigadir Jenderal TNI Nuraendi dalam keterangan pers, yang dikutip cnnindonesia, Senin (5/9).
Menurut Wadansatgas Karhutla Riau Kolonel Czi I Nyoman Parwata, tujuh orang staf KLHK tersebut disandera saat mendatangi areal perusahaan perkebunan sawit, yaitu PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) di Kabupaten Rokan Hulu pada Jumat (2/9). Kedatangan mereka untuk meminta info dan melihat areal yang terbakar.
“Tim KLHK didampingi pihak perusahaan PT Andika melihat lokasi kebakaran. Lantas tim menyegel lahan perusahaan yang terbakar,” tegas Nyoman.
Usai melakukan penyegelan, lanjut Nyoman, tiba-tiba sekitar 60 warga yang mengaku sebagai kelompok tani nelayan menyandera tim KLHK. Kelompok tersebut dipimpin oleh Jefriman, warga Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul.
Menurut Nyoman, para warga tersebut mengajukan tiga tuntutan. Pertama meminta tim KLHK mencabut segel yang sudah dipasang di lahan gambut yang terbakar. Kedua, menghapus hasil rekaman video dari handycam yang telah dibuat oleh tim. Ketiga, oknum warga meminta pimpinan KLHK datang ke Desa Bonai untuk melihat langsung dan berdialog dengan warga.
“Mendapat kabar tersebut, Babinsa Desa Bonai Pelda Sitepu bersama Kapospol menuju lokasi langsung mengamankan dan memediasi tuntutan masyarakat,” kata Nyoman.
Lanjut Nyoman, pada pukul 23.00 WIB, Dandim 0313/KPR bersama Kapolres Rohul melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat adat dan berhasil membebaskan staf KLHK itu.
Atas keberhasilan Satgas Karhutla Riau membebaskan staf KLHK dari penyanderaan warga, Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani mengucapkan terimakasih.
“Saya atas nama Kementerian KLHK menyampaikan ucapan terimakasih, karena Korem sudah membantu memfalisitasi pembebasan anggota Tim KLHK yang sempat disandera oleh masyarakat Bonai,” kata Rasio.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut PT Andika Permata Sawit Lestari sebagai perusahaan yang diduga mengerahkan sekelompok warga untuk menyandera tim KLHK saat menyelidiki areal terbakar pada pekan lalu.
Dia mengatakan pihaknya mengecam keras aksi dugaan penyanderaan yang dilakukan terhadap tujuh staf kementerian tersebut. Dia menuturkan pihaknya menduga PT APSL, perusahaan yang memiliki areal yang disegel itu, di balik pengerahan kelompok warga tersebut.
“Penyanderaan dilakukan segerombolan massa yang diindikasi kuat dikerahkan oleh perusahaan PT APSL. Penyegelan lahan terbakar tersebut berada dalam konsesi PT APSL,” kata Siti.
Kementerian itu menyatakan penyanderaan tersebut tak akan mengurangi ketegasan KLHK untuk menindak pelaku kebakaran hutan dan lahan di provinsi tersebut. Tujuh pegawai KLHK itu terdiri dari tim penegakan hukum, penyidik pegawai negeri sipil, dan polisi kehutanan, yang sedianya melakukan penyelidikan dugaan perluasan titik api di Riau. (lia).
The post TNI Berhasil Bebaskan 7 Pegawai Kementerian Lingkungan Hidup Yang Disandera Di Riau appeared first on Berita Trans.