BEKASI (Beritatrans.com) – Petugas Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menghukum sopir dan kernet bus yang nekat menaikan dan menurunkan penumpang di bahu jalan tol. Petugas terus mengawasi bahkan memberikan sanksi bagi awak kendaraan yang melanggar, yaitu menurunkan atau menaikkan penumpang di jalan tol.
Sebagai sanksinya, mereka disuruh push up di pinggir jalan. “Setiap hari hampir ada 10 sopir dan kernet yang dihukum petugas untuk melakukan push up,” ujar Juru Bicara PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto di Bekasi, Senin (15/8/2016).
Iwan mengatakan, terakhir petugas menghukum sopir dan kernet bus Primajasa bernopol B 7026 YV pada Senin pagi. Saat itu, sopir nekat menurunkan penumpang di bahu jalan tol KM 57 yang mengarah ke Jakarta.
Secara bersamaan petugas Kantib yang tengah patroli memergoki mereka. Petugas lalu turun dari mobil dan mendata sopir beserta kernetnya.
Kepada petugas, keduanya mengakui bahwa tindakannya itu menyalahi aturan karena bisa membahayakan pengendara lain. Namun mereka berdalih, melakukan hal itu guna memudahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanannya. “Mereka lalu disuruh push up sebanyak 50 kali oleh petugas Kantib,” kata Iwan seperti dikutip laman kompas.com.
Menurutnya, aksi mereka itu menyalahi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol. Dalam pasal 41 disebutkan, bahwa bahu jalan hanya digunakan untuk kendaraan yang berhenti darurat dan tidak boleh digunakan untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
Operator Tol Tak Berhak Menilang
Iwan mengungkapkan, petugas sengaja meminta sopir dan kernet push up. Sebagai pengelola tol, pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menilang atau memberi sanksi berupa penahanan kartu tanda penduduk (KTP) yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kata dia, salah satu hukuman yang dirasa tepat adalah meminta mereka melakukan push up sebanyak 50 kali.
Iwan menambahkan, sebetulnya ia sudah melakukan berbagai upaya agar penumpang tidak bisa masuk ke ruas tol. Misalnya pemasangan pagar besi di tempat-tempat yang dianggap rawan dimasuki orang.
Namun, upaya itu gagal karena sehari setelah pemasangan, pagar tersebut justru dijebol orang yang tidak bertanggung jawab.
“Sudah ratusan kali kami perbaiki pagarnya, tetap saja keesokan harinya dirusak orang. Kami tidak bisa mengerahkan petugas selama 24 jam di lokasi, karena petugas juga memiliki tugas yang lain,” tandas Iwan.(helmi/kom)
The post Turunkan Penumpang Di Tol, Jasa Marga: Hampir 10 Sopir Dihukum Push Up Setiap Hari appeared first on Berita Trans.