PALEMBANG (BeritaTrans.com) – Sejumlah sungai yang menjadi lintasan kapal di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kekeringan. Hal itu akibat musim kemarau yang terjadi sejak tiga bulan terakhir.
Dampak dari kondisi alam seperti itu, aktivitas di Pelabuhan Sungai Lais Palembang ikut mengalami penurunan drastis.
Kepala UPTD Pelabuhan Sungai Lais, KA Halim mengatakan, Pelabuhan Sungai Lais mengalami penurunan aktifitas sejak tiga bulan terakhir. “Ini merupakan siklus tahunan lantaran saat ini merupakan musim kemarau,” ujar KA Halim dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (13/8).
Meski begitu, dia memperkirakan pada Agustus aktivitas pelabuhan bakal mulai bertambah, namun jumlahnya tidak signifikan.
“Bertambah sedikit, dan terus bertambah sampai puncaknya sekitar bulan Januari-Februari 2017,” ulasnya.
Penurunan aktivitas di kawasan jalur surut membuat para serang ataupun nakhoda kapal tetap harus memiliki kewaspadaan dalam berlayar. “Kalau keselamatan, jelas yang utama meskipun surut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala TU, Yamin mengatakan, kendati sungai mengalami kekeringan, namun masih ada tiga jenis kapal kerap beroperasi di wilayah Pelabuhan Sungai Lais, yakni ketek, jukung, dan tongkang besi.
Aktivitas di bulan Mei ada 930 unit yang masuk dan mulai berkurang pada Juni dengan 880 unit. “Juli kembali menurun menjadi 650 unit,” tukasnya.(lia).
The post Debit Air Surut, Aktifitas Pelabuhan Sungai Lais Menurun appeared first on Berita Trans.